Sebagai produsen bibit, menghasilkan bibit yang berkualitas adalah penting, dan ada yang juga tidak kalah pentingnnya seperti keberhasilan usaha tani pelanggan bibit. Untuk membantu para pelanggan kita biasa mengumpulkan data base yang meliputi nama, alamat, profesi utama pelanggan, kondisi dan lokasi kebun yang mau ditanami dsb. Kebanyakan dengan senang hati memberikan informasi tersebut, tapi kadang ada customer yang terlihat enggan memberikan informasi tersebut. Biasannya kita terangkan lebih rinci tujuan dari kita mengumpulkan data tersebut.
Diantara informasi yang kadang luput dari perhatian para customer adalah data kesesuaian lahan, (http://bbsdlp.litbang.deptan.go.id/kriteria/kopi%20arabika). Sebetulnnya kita punya berbagai data penunjang untuk mendapatkan kelas kesesuaian lahan secara cepat dan akurat dengan menggunakan data sekunder dari peta topografi, peta tanah, peta iklim, GPS, disertai dengan beberapa pertannyaan kunci yang bisa diajukan kepada kustomer. sehingga secara cukup akurat bisa diperkirakan kesesuaiannya.
Data iklim, Curah hujan, bulan kering dsb bisa dilihat di peta iklim, data lanform, land use, bisa dilihat di peta tofografi, termasuk kemiringan dan arah lerang, infrastruktur dsb bisa dilihat di peta Topografi, ingin lebih detil lagi tinggal disurvei untuk mengumpulkan data primer seperti data sosial ekonomi, tanah dsb.
Kadang pelanggan terlalu menekankan pada peluang dan kurang mempertimbangkan kesesuaian lahan, misalnnya saja untuk kondisi di Jawa Barat, memaksakan tanam kopi arabika di lahan yang lebih rendah dari 750 m dpl atau di atas 1750 m dpl. Pada ketinggian di bawah 1000 m dpl kualitas dan produktifitasnnya akan menurun semakin rendah dengan menurunnya ketinggian, sehingga secara ekonomi tidak menguntungkan, begitu juga dengan areal diatas 1750 m dpl, produktifitasnya akan menurun dengan meningkatnya ketinggian tempat, walaupun kualitasnnya akan luar biasa bagusnnya.
Dengan awal yang benar diharapkan para pelanggan menjadi lebih tepat dalam mengambil keputusan, dan lebih berhasil dalam usahannya.
Terima kasih atas infonya pak wildan.
Sy memiliki lahan di sulawesi tenggara dan mengembangkan tanaman kopi. Namun yang menjadi pemikiran saya adalah lahan saya berada di ketinggian 150 - 250 dpl apakah cocok untuk menanam tanaman kopi.. ?? Tp dari tanaman kopi arabika yg ditanam dan tumbuh hasilnya cukup begitu baik. Oleh sebab itu, kiranya bapak dapat memberikan penjelasan dari bapak mengenai hal ini.
Terima kasih,
Aziz Azhar