• Bibit Kopi Menentukan Hasil

    Banyak kebun kopi yang terlantar,   penyebab utamannya adalah bibit yang kurang baik,  disamping berbagai penyebab lainnya.  Kegagalan yang sangat menyakitkan karena untuk membangun kebun kopi diperlukan biaya dan waktu ayng tidak sedikit.   Dalam posting ini kita diskusikan dulu faktor bibit,  kemudian menyusul faktor-faktor lainnya.  Seperti yang lain,  saya mulai berkebun kopi dengan bibit yang ada,  tapi hasilnya bervariasi,  ada yang baik ada yang kurang memuaskan.   Dari sana mulailah kita sourching benih kopi sampai ke Aceh,   Sumatera Utara, Jawa Timur,  Bali dan  Toraja  dengan melihat langsung kondisi kebun induknnya.  
    Sekarang  kita mulai menanam kopi dari persemaian sendiri dan hasilnya jauh lebik memuaskan,   faktor yang menjadi pertimbangan  utama diantarannya  Varietas,  Sumber benih,  teknis persemaian, dan pengangkutan.  Untuk lebih jelasnnya kita diskusikan satu persatu :



    Berbagai Varietas Kopi
    • Varietas:   Varietas sangat  berpengaruh terhadap kualitas seduhan kopi,   potensi produksi, Kesesuaian lahan,  ketahanan penyakit, dan sebagainnya.  Kesesuaian lahan,  ada varietas yang cocok untuk ketinggian mulai 750 m dpl  ke atas seperti lini S-795 dan Gayo-3, dan ada yang hannya cocok di atas 1000 m dpl seperti Cattura.  Iklim, ada yang tumbuh baik di lahan yang relatif kering seperti varietas kopyol (dari Kintamani,  Bali) ada yang sangat tidak tahan kekeringan seperti Sigararutang dan Andugsari-1, dan berbagai karakteristik lainnya  (Deskropsi Varietas insya Allah dibahas lebih lanjut di posting beriku
    • Sumber benih.  Sumber benih yang baik harus dilengkapi dengan sertifikat dandokumen  hasil pengujian mutu dari BP2MB.  Sumber benih sebaiknnya diambil dari kebun benih induk yang terpercaya,  yang sudah ditetapkan oleh tim penguji dari departemen pertanian.   Benih yang baik berasal dari tanaman yang telah dimurnikan, dikelola dengan baik, cukup umur, sehat, dn hannya diambil dari biji yang bernas dari panen raya, bukan panen racutan,  lelesan apalagi dari kecambah yang tumbuh dibawah pohon kopi.  Kopi konsumsi  tidak baik untuk digunakan sebagai benih karena diragukan kemurnian dan kesehatannya (kebanyakan kebun konsumsi  varietasnya tercampur)
      Dari Persemaian yang Bagus
      Dari Persemaian yang Jelek
      Pengangkutan dengan menggunakan peti dan kantong plastik
      • Teknik penyemaian.   Banyak bibit yang diproduksi dengan penyemaian yang asal-asalan,  seperti menggunakan bahan tanaman dari kecambah  kopi yang tumbuhdari biji yang jatuh,   tanah yang kurang sehat,  pemupukan tidak berimbang,  kekurangan atau kelebihan naungan,  ukuran polibag yang tidak memadai, dan sebagainnya.  kondisi penyemaian yang kurang baik bisa terlihat dari penampilan tanamannya,  daun tua rontok, daun yang tersisa berukuran  kecil, kusam, pucat menguning,  bercak penyakit karat, compang camping oleh serangga,  dan   batang kurus kering.  Bandingkan dengan bibit yang sehat memiliki batang yang gemuk, kekar dan sehat,  daun yang lengkap dari daun kepel sampai pucuk, berukuran besar-besar, berwarna hijau segar berkilau.  Menanam dari persemaian yang jelek membuat tanaman lambat untuk berkembang di lapangan,  setelah ditanam  ranting mengering dan daun-daun tuan berguguran sementara daun muda lambat tumbuh, perkembangan batang dan akar lebih lambat lagi,  sehingga walaupun  akhirnnya menghasilkan daun-daun baru yang lebih baik,  batang dan akarnnya lambat sekali pulih sehingga secara keseluruhan pertumbuhannya terlambat jauh dibanding tanaman yang menggunakan bibit yang sehat.

      • Teknik Pengangkutan.   Pengangkutan sangat berperan untuk mempertahankan kualitas bibit,  dalampengangkutan yang kurang baik banyak daun yang rusak,  batang patah atau bengkok, sehingga  mempersulit tanaman untuk pulih.       Cara   pengangkutan yang terbaik adalah dengan menggunakan peti,  sehingga bisa ditumpuk tanpa merusak tanaman,  baru pada lapisan ter atas bibit dikemas di dalam kantong kresek. Waktu pengangkutan  beberapa minggu sebelum tanam sehingga bibit sempat  pulih dan menyesuaikan dulu dengan lingkungan kebun sebelum ditanam.
        Bibit yang telah diaklimatisasi di kebun selama satu bulan

















      Untuk pembaca yang  berminat mendapatkan kopi bubuk,  green beans, HS, bibit kopi maupun benih kopi yang berkualitas,  dengan senang hati  kami bisa membantu.

    9 komentar:

    1. Anonim mengatakan...

      Terima kasih infonya, Pak Wildan.
      Apa Bapak menyediakan bibit kopi unggul juga? utk ketinggian tanah 700-1000 meter dpl.

    2. Wildan Mustofa mengatakan...

      Pak Teguh terima kasih atas kunjungannya. Pak Teguh rencanannya mau tanam di daerah mana ?.
      Saya punnya stok siap tanam dua varietas unggul yang cocok untuk ketinggian >750 m dpl, yaitu Lini S-295 dan P-88. Keduannya sama-sama memiliki keunggulan rasa, produktifitas dan ketahanan penyakit. Perbedannya Lini S-795 memiliki sosok tanaman besar dan lebih cocok pada ikli B dan C(kering) menurut klasifikasi Schmid dan Fergusson, sedangkan P-88 lebih cocok di iklim A dan B(basah). Sebagian besar sumatra iklim A(Basah) dan Indonesia timur C(kering), jawa barat kebanyakan B(sedang). Di Jawa Barat kedua Varietas tumbuh baik, untuk Jawa Timur, Bali, NTB, NTT dan Sulawesi lebih cocok Lini S-795, sedangkan untuk Sumatra lebih cocok P-88.

    3. Anonim mengatakan...

      Kebun saya di daerah Batang, Jawa Tengah Pak. Namun, saya sendiri sekarang tinggal di Jakarta. Saya berminat utk menanam kopi di kebun saya itu. Luas tanah yg rencananya ke depan akan saya tanami, utk uji coba terlebih dahulu, hanya sekitar 4000 m2. Untuk memesan benih, bagaimana mekanismenya Pak?

    4. Wildan Mustofa mengatakan...

      Kalau mengenai benih, Pak Teguh tinggal transfer dan alamat pengiriman, bisa juga dianbil sendiri.
      Saran saya, mending datang dulu ke Pangalengan untuk melikat kopi mulai persenain, kebun, sampai proses pengolahan .

    5. Anonim mengatakan...

      kapan-kapan Pak.
      tinggi pohon ketika dewasa berapa ya Pak?

    6. Wildan Mustofa mengatakan...

      Pak Teguh, teknik budidaya modern sangat menekankan. effisiensi diantaranya dalam pemeliharaan dan panen, sehingga trendnya tanaman yg semakin kompak, kualitas dan produktifitas tinggi, tahan penyakit.
      Tinggi tanaman maksimal sekitar 170 cm, dengan cara dipangkas secara bertahap, sehingga pemeliharaan dan panen tidak perlu menggunakan tangga.
      Insya Allah saya posting lima teknis pemangkasan yang menurut saya bisa dijadikan alternatif

    7. Unknown mengatakan...

      assalamu'alaikum wr wb
      pak wildan terimakasih atas informasinya
      bolehkah saya keperkebunan pengalengan tersebut diatas?
      bagaimana saya dapat menghubungi bapak?
      terimakasih

    8. Unknown mengatakan...

      dari citarasa, mana yang dapat score paling tinggi , diantara kopi-kopi hasil silang dengan back corss pak ?

    9. Unknown mengatakan...

      Saya herman pak wildan, saya berencana menanam kopi di lahan seluas 15000 m2, sumber bibit rencananya saya buat sendiri di lahan tersebut, dengan sumber benih diambil dari salah satu pohon kopi di kebun kopi saya yang lain yg juga 15000 m2, yang memiliki karakter unggul diantara yang lain, dan sudah berumur 30 tahun, itu bagaimana menurut pendapat pak wildan ?, terimakasih sebelumnya pak wildan..

    Posting Komentar